Aku harus menelan keras, terlalu banyak sakit hatimengisi Aku. "Aku ..." Wajahku mengancam akan hancur, suaraku menghilang. Melepaskan tangannya, aku melemparkan diriku ke dadanya, melingkarkan lenganku di sekelilingnya.
Tolong, Aku tidak bisa kehilangan Nikolas. Aku tidak akan bertahan.
Nikolas memelukku erat-erat. "Ini hanya untuk dua hari, kardiá mou." Dia mencium rambutku, lalu keningku, pipiku. Mulutnya bertemu dengan bibirku yang gemetar, dan aku sangat fokus untuk menanamkan rasa dia di pikiranku.
Kubiarkan jemariku menyapu janggut di rahangnya, menikmati sensasinya.
Jangan mati. Kamu harus memenangkan perang dan kembali kepada Aku .
Ketika dia melepaskan ciumannya dan menempelkan dahinya ke dahiku, aku memaksakan kata-kata itu keluar melalui tenggorokan yang tercekat, "Aku sangat mencintaimu, Nikolas. Berjanjilah kau akan kembali padaku ."
Matanya menemukan mataku, dan untuk sesaat, matanya berubah lembut. "Aku berjanji."
