"Oh?" Yena menengok dan menadapati Ansel di sana. Mereka bangkit.
"Kalian mau pergi berdua saja? Apa tidak sebaiknya ajak Arion juga?"
"Tidak papa. Kami hanya pergi untuk memeriksanya sebentar."
Alis Yena berkerut. Dia tampak cemas akan sesuatu.
"Boleh aku ikut?"
"Bagaimana dengan anak-anak? Tidak. Kau tunggu saja di rumah. Aku tidak akan lama."
"Benar?" Yena menatap Lucifer dengan enggan.
Lucifer mengangguk.
"Jangan cemas terus. Itu tidak baik untuk bayi kecil kita." Lucifer membelai perutnya.
"Aku akan kembali." Lucifer mengecup keningnya.
"Ayo." Ia melompat ke udara dan berubah menjadi seekor naga besar.
"Kembalilah cepat-cepat!" teriak Yena.
"Ayah! Ayah! Ikut!" Suijin bersorak-sorak. Pun Lily yang berusaha menjerit-jerit memanggil ayahnya. Mereka melompat-lompat dan berenang mengejar Lucifer yang telah menjauh.
"Jangan ke tengah! Cepat kembali!" teriak Yena.
Bocah-bocah itu terus mengejar sampai sosok ayah mereka hilang ditelan laut.
"Sui, cepat kembali!"