Ruangan itu masih tertutup rapat. Namun, ketika Yena menekan knopnya ia terbuka. Sudah tidak terkunci ternyata.
"Jie?" Yena mendongak masuk. Namun, ruangan tersebut sepenuhnya kosong. Tidak ada siapa pun.
"Mereka sudah selesai? Jie? Kau di mana?" Yena kembali keluar lalu masuk ke kamarnya. Di dalam begitu gelap.
Curr
Dari dalam kamar mandi, terdengar suara air.
"Siapa di dalam? Jaelie? Itu kau?" Yena menyipitkan mata. Bayangan samar seseorang tampak di tembok kamar mandi. Seorang pria.
Yena memiringkan kepalanya.
"Siapa kau?" Ia bergegas mendekat. Dibukanya pintu kamar mandi lebar-lebar. Tak ada siapa pun.
"Siapa-- uh!" Yena terkejut kala sebuah tangan menutup kedua matanya. Ia ditekan ke belakang. Punggungnya menempel pada sesuatu yang dingin.
"Siapa kau?!" Yena kaget tetapi tak lantas melawan karena ia terasa tak berbahaya.
Hening sesaat. Embusan napas dingin menyapu daun telinganya. Yena tertegun.