"Malu apa sih? Gak ada! Mamah cuman pengen pulang sendiri!" ucap Kania.
"Sama Vero aja, Mah," kata Siva. Kania mengatakan, 'Itu sih, kalau veronya mau!"
"Vero pasti mau kok, Mah. Iya kan, Ver?" tanya Siva. Vero mengangguk.
"Tuh, kan, Mah. Vero mau. Ver, anterin Mamah pulang ya," kata Siva.
"Hmmm," jawab Vero singkat. Vero pun, mengantarkan Kania sampai ke rumah. Yosan dan Siva mengekor dari belakang. Sedangkan Ayah Vero, mengikuti dengan grab.
Sampai di rumah, Kania memiliki ide untuk menjual rumah. Demi untuk, membayar utangnya kepada Yosan. Saat semua berkumpul, Kania mengatakan kepada kedua anaknya, "Kalian, puas-puasin ya, liat rumah ini. Soalnya, rumah ini, mau Mamah jual."
Siva mengatakan kepada Kania, "Kok dijual sih, Mah? Janganlah! Sayang banget."
"Siva, Mamah kan, harus bayar utang," jawab Ibunda Siva.
Yosan mengatakan, "Mah, Mamah gak perlu lagi, bayar hutangnya. Mamah itu, udah kaya Mamah sendiri buat Yosan."