Bertemulah, Dinda dengan Gilang. Rayan juga bertemu dengan Maman. Hilmi sendirian di rumah. Ia merasa sangat kesepian.
"Lucu ya tempatnya," ucap Gilang. Dinda mengangguk.
"Makan gak?" tanya Gilang. Dinda menjawab, "Iyalah makan. Masa datang ke sini enggak makan?"
"Makan apa ya yang enak?"
"Kalau Kakak sih, lebih suka iga bakar. Kamu?" tanya Dinda.
"Hmmm, apa aja sih Kak," jawab Gilang.
"Bener nih, apa aja? Kita pesen dua aja ya," tutur Dinda.
Kania terlihat lemas. Dirinya tidak mau menerima makanan yang disediakan. Namun, dia juga tak berdaya. Bibirnya juga sudah pucat.
Ayah Siva menghubungi Siva. Mengatakan kepada Siva untuk menjenguk Kania, "Siva, kita datang ke penjara yuk! Kita liat kondisinya Mamah kamu?"
Siva mengatakan, "Bukannya Siva yang tega ya Pah. Tapi, kan, Mamah yang bilang sendiri. Kalau Mamah, gak mau dijenguk. Gak mau diliat. Yaudah, Siva bisa apa?"