Tiar mengubungi Nico. Sama dengan yang Amel alami, Nico tidak mengangkat telepon. Rupanya, Nico masih tertidur. Nico terbangun karena sebuah gedoran pintu.
Nico membuka pintu. Pemilik kos menagih uang kost.
"Mana uang kos?"
"Nanti ya, saya bayar, Buk. Saya ada urusan dulu," ucap Nico.
"Saya kasih ya kamu waktu seminggu lagi!" Pemilik kos memberikan waktu kepada Nico untuk membayar tagihan.
"Iya," jawab Nico. Nico menepuk kening. Dirinya baru tersadar jika dirinya harus menikah hari ini. Ia melihat ponselnya. Panggilan tak terjawab sudah ada sekitar 99 lebih. Nico mandi terlebih dahulu.
"Aduh, bisa-bisanya, gue lupa," ucap Nico.
Semua masakan sudah siap. Penghulu pun, sudah datang. Hilmi menanyakan kepada Amel tentang keberadaan Nico, "Nico di mana?"
Amel menaikan bahunya. Ia mengatakan, "Amel juga gak tau."
"Kalau kabur gimana? Siapa yang mau gantiin kamu nikah?" tanya Hilmi. Amel mengatakan, "Ya kalau Nico gak datang, Amel gak mau nikah Pah."
