"Aku sama kamu itu beda!" ucap Hilmi kepada Dina.
"Nah, maka dari itu, kita gak bisa sama-sama lagi. Aku pamit pergi dulu ya. Aku harus balik lagi ke rumah majikan," kata Dina.
Dina juga pamit kepada kedua anak perempuannya, "Mamah mau balik lagi ya ke rumah majikan. Kalian di sini, akur-akur terus ya."
Dinda memeluk Dina. Dinda mengatakan, "Mah, Dinda kangen banget. Mamah gak bisa apa nginep di sini?"
"Gak bisalah. Mamah ada kerjaan Dinda," ucap Dina.
Setelah Dina pergi dari rumah Hilmi, Dinda bertanya kepada Amel, "Kak, lu udah berapa bulan?"
Amel tak menjawab pertanyaan dari Dinda. Dirinya malah menangis. Dinda memeluk kakaknya yang tengah bersedih.
"Mah," sapa Yosan yang sedang menunggu Kania. Kania berjalan dengan cepat untuk mengindari kekasih anaknya.
"Mah, mau Yosan anterin gak ke rumah?" tanya Yosan. Kania melirik Yosan dengan tatapan sinis. Kania mengatakan, "Udah berapa kali ya dibilangin, kamu, jangan panggil saya Mamah!" Kania menunjuk ke arah wajah Yosan.