Nico memberikan usulan kepadaku untuk mengatak kepada Mamah dan Papah, bahwa aku akan menikah dengan Nico. Namun, aku masih bingung, karena pernikahan, seharusnya, ada resepsi. Sedangkan Nico, baru saja dia bekerja satu minggu.
Kutanya kepada Nico, "Ya terus, nanti yang bayar resepsi siapa?"
Nico mengatakan kepadaku untuk melakukan pernikahan sederhana. Dan, akan melakukan pernikahan dengan resepsi, setelah dirinya memiliki cukup uang, "Sayang, kita adain aja, acara sederhana. Jadi, tanpa resepsi dulu. Nah, nanti, ada resepsi, kalau, misalnya, aku udah ada duit."
Sedikitnya, aku ingin menolak. Namun, apa mau dikata. Apa yang Nico katakan benar. Perutku akan semakin membuncit. Jadi, aku harus segera mengatakannya kepada Papah dan Mamah. Usiaku pun, sudah cukup untuk menikah.
Nico mengajak aku untuk tinggal lagi dengannya di kost-an. Namun, aku tolak. Aku mengatakan kepada Nico, "Aku gak bisa. Lagi gak mau aku tinggal sama kamu."