Hilmi menelpon Amel. Bertanya kepada Amel, "Kamu ada di rumah? Mau Papah bawain makanan gak?"
"Enggak Pah. Amel cuman berharap, Papah cepetan pulang aja," ujar Amel.
"Dinda ada gak?" tanya Hilmi.
"Nginep kali, Pah. Di rumah temennya itu," jawab Amel.
Siva yang sudah bertemu dengan Yosan untuk makan di luar, mempertanyakan tentang luka yang ada di kening Yosan, "Sayang, itu jidat kamu kenapa?"
"Oh, ini, tadi aku jatoh sayang. Pas mau pulang," kata Yosan. Siva masih ragu dengan jawaban dari kekasihnya. Siva bertanya kepada Yosan, "Beneran kan? Bukan gara-gara Mamah aku?"
"Apa sih, kamu nanyanya. Bukan kok," jawab Yosan.
"Beneran?" Mata Siva menatap kasihan kepada Yosan.
"Iya sayang, beneran. Mendingan, kita pesen makanannya aja yuk!" ajak Yosan. Yosan tak mau lagi, Siva bertanya kepadanya tentang luka yang dirinya dapatkan.
"Assalamualaikum," ucap Hilmi ketika sampai di rumah. Segera, Amel turun ke bawah. Amel salim kepada Hilmi.
"Kamu udah makan?" tanya Hilmi.