Dina melangkah ke loteng. Diketuknya pintu kamar Rayan. Dina memasuki kamar Rayan. Membangunkan Rayan dengan mengoyangkan tubuh Rayan.
"Rayan, banguuuuuun! Udah pagi," ucap Dina.
"Aduh, Mamaah, Rayan udah bangun kok," jawab Rayan.
"Ya udah sana mandi!" Dina membuka selimut Rayan. Rayan mengucek matanya. Ia benar-benar masih mengantuk.
"Mah, Rayan boleh kan pake motor?" tanya Rayan. Dina menjawab, "Belom boleh. Mamah gak mau ya, kamu bikin masalah nantinya. Nanti, kamu nyamperin Farhan lagi."
Dina masih belum memberikan izin kepada Rayan untuk memakai motor. Rayan mengatakan, "Mah, nanti motornya rusak lagi, kalo gak dipake-pake."
"Tenang aja, gak bakalan. Mau Mamah kasih pinjem ke Om Kurniawan," kata Dina.
Rayan menghela napas. Ia hanya bisa pasrah dengan apa yang Dina katakan. Rayan pun, mengambil handuk, dan pergi ke kamar mandi. Dina membantu Nadia untuk membuatkan Rayan sarapan.