"Terlalu jelas Lun. Emang sejak kapan?" tanya Ajun.
"Sejak kita SMP," kata Luna.
"Awal kita ketemu dong?" kata Ajun.
"Iya Jun," jawab Luna. Luna tidak takut Ajun akan memberitahukan tentang perasaannya kepada Arif. Luna sudah sangat pasrah jika Ajun akan mengadukannya kepada Arif.
Ajun menghela napas. Tidak terduga, Ajun juga menyatakan perasaan kepada Luna, "Kita sama Lun, gue juga suka sama seseorang dari SMP. Bedanya, kalau gue, sukanya sama lu."
"Kenapa lu ngasih tau ke gue? Lu gak takut kalo gue bakalan jauhin lu?" tanya Luna.
Ajun tersenyum. Ia berkata, "Gue gak takut kok Lun. Yang penting, gue udah jujur. Kalo dulu, iya, gue takut lu bakalan hindarin gue."
"Gue iri sama lu. Kalo gue gak mungkin bisa jujur di saat-saat begini," kata Luna.
Ajun mengatakan jika dia lebih iri kepada Arif. Karena Luna menyukai Arif, "Gue lebih iri sama Arif sih. Soalnya, dia disukain sama lu."
Luna tertawa dan berkata, "Rumit ya."
