Arif terbahak mendengar saran dari Fajar. Arif berkata, "Gue udah tau. Kemaren, gue abis dihajar."
"Hah, serius lu? terus gimana?" tanya Fajar.
"Bonyok gue, adalah tiga hari," ujar Arif.
Fajar meminta maaf kepada Arif. Ia tidak menyangka jika Farhan ingin mengetahui tentang Arif adalah untuk kekerasan, "Aduh, sori. Gue gak tau kalau si Farhan nyamperin lu buat nonjok lu. Gue tau semuanya itu, malem ini. Maka-nya, gue tanya sama lu tentang hubungan lu sama Nindia."
"Si Farhan nyamperin lu ke kampus gitu?" tanya Fajar.
"Iya. Untungnya, kampus udah sepi. Gue kaget awalnya, tiba-tiba, ada yang mukul gue. Nah, Saffa liat itu," beber Arif.
"Terus, gimana lagi?" tanya Fajar.
"Ya gak gimana-gimana. Si Farhan pergi gitu aja," ucap Arif.
"Tapi, emang bener ya kalo lu itu sepupuan sama Nindia?" tanya Fajar.
"Iya. Bisa dibilang gitu. Tapi," Arif tidak melanjutkan pembicaraannya. Fajar menebak kelanjutan dari ucapan yang akan Arif katakan, "Tapi, lu suka dia kan?"