Winda menyemprotkan parfum pemberian Seno ke lehernya. Hari ini mereka akan pulang karena barusan mbak Dini menelfon kalau bayi perempuan mereka yaitu Kela menangis mencari mama dan papanya. Winda dan Seno pun buru-buru tapi mereka tampak sangat bahagia satu sama lain. Winda bahkan memberikan ciuman manis terlebih dahulu sebelum mereka keluar dari kamar hotel.
Di dalam perjalanan pun mereka tampak tenang dan berbicara santai. Walau sebenarnya mereka mengkhawatirkan Kela dan Abraham.
"Kira-kira Kela marah gak ya?" Tanya seno pada Winda.
"Marah kenapa? Dia malah seneng liat mama dan papanya pulang. Paling-paling bakal minta gendong sampe pinggang aku pegel."
Seno tersenyum, "Nanti kita gantian Gendong dia ya. Soalnya kadang aku juga heran sama bayi itu. Udah besar kok masih minta gendongan Mulu."
"Iya, sayang. Kan anak kamu itu. Mungkin bisa aja nurun kamu pas masih bayi. Bisa aja kan?" Ucap Winda.
"Kalau nurun kamu gimana? Orang kelakuan mirip banget sama kamu."