Hati Winda menjadi legah ketika dia berhasil menceritakan semuanya pada Mirna. Hanya Mirna yang sepertinya benar-benar mempercayainya saat ini. Sungguh, Winda ingin menangis kalau mengingat semuanya. Dirinya benar-benar hancur telah dilecehkan seperti ini oleh Kevin. Winda menatap dirinya di depan cermin kamar mandi, di kamar, Seno mungkin sudah menunggunya.
Perempuan itu keluar dari kamar mandi, menggunakan lingerie dengan rambut yang masih basah. Dia tersenyum menatap sang suami. Begitu juga dengan Seno, yang tersenyum menatap wajah cantiknya.
"Kamu cantik kalau habis mandi kaya gini." Puji Seno yang kemudian mendekati sang istri, memeluk erat dan menghirup aroma Winda yang sangat harum.
"Seno—"
"Hm?"
"Aku pengen kamu kamu nyentuh aku malem ini." Ucap Winda pelan.
Seno menatap sang istri yang menatapnya senduh, seperti memiliki aura kesedihan dari pancaran mata Winda.
"Gak masalah?" Seno memastikan.
