Sebenarnya Seno sangat berat hati meninggalkan Winda dan kembar di Bali bersama Bik Ijah dan Bik Tura. Tapi pekerjaannya sangat menumpuk di Jakarta, dia juga harus mengadakan rapat penting mengenai proyeknya di masa yang akan datang.
Winda sendiri enggan pulang ke Jakarta sebab dia ingin merayakan ulang tahun kedua kembar di Bali. Walau hanya merayakannya berempat tapi dia ingin membuat suasana yang manis untuk mereka di Bali nanti. Jadi dia berpikir akan tanggung bila pulang sekarang.
"Sayang, gak papa kan kalau aku pulang?" Seno bertanya pada Winda.
"Gak papa. Seharusnya aku yang minta maaf sama kamu karna gak mau pulang. Aku pengen banget disini, lagian nanggung banget."
"Iya sih, lagian kamu di Jakarta juga cuma tiga hari doang, kan?"
"Hm. Kamu jaga diri baik-baik. Hape jangan jauh-jauh jadi kalau aku nelfon gampang." Ucap Seno.
"Iya, sayang. Udah sekarang kamu tidur aja besok harus berangkat pagi-pagi, kan?" Kata Winda yang selesai memijit punggung sang suami.
