Hari demi hari berganti, Winda semakin manja dengan Seno. Melebihi saat hamil yang pertama, perempuan itu terus-menerus menelfon suaminya saat sedang berada di kantor. Winda seolah tidak ingin Seno jauh-jauh dari dirinya lama-lama.
Sedangkan Seno tidak pernah masalah dengan hal itu. Dia suka apa pun yang menyangkut Winda, perempuan itu manja Seno tetap menyukainya dan semakin menyukainya.
"Sayang, kamu jam berapa pulangnya? Aku udah kangen banget ini. Pengen pelukan sama kamu terus cium-cium." Tanya Winda di telfon.
Suara Seno terdengar serak karena tertawa mendengar sang istri, "Jam empat ya aku pulang soalnya masih banyak kerjaan sayangku. Kamu udah makan belum?"
"Udah. Tapi aku makannya dikit karna pengen disuapin sama kamu. Besok aku ikut kamu ke kantor ya biar aku gak kangen terus sama kamu sayang."
"Kalau kamu ikut aku ke kantor terus kembar gimana, cintaku?" Seno bertanya.