Suasana menjadi kacau saat Winda pingsan di depan mereka semua. Dari paha wanita itu mengalir darah segar, sontak Seno langsung panik dan merendahkan tubuhnya. Wajah Winda terlihat pucat dengan keringat yang terus mengalir di dahinya.
"Sayang." Panggil Seno menepuk pelan pipi Winda. Darah segar itu semakin keluar deras membuat Seno panik bukan main.
"Sayangku, Winda, sayang!!!"
Salah satu bodyguard memanggil ambulans tapi Seno merasa sangat lama jika menunggu ambulans. Akhirnya dia langsung menggendong Winda dan membawanya ke dalam mobil.
Seno tidak menyangka kalau ulahnya hari ini bisa membuat Winda stress dan langsung pingsan seperti ini.
"Cepet, sialan. Brengsek!" Umpat Seno pada pak Udin yang menurutnya sangat lambat. Pak Udin sangat terkejut mendapat umpatan dari Seno karena sebelumnya majikannya itu tidak pernah mengumpat padanya.
Seno memeluk Winda erat, dia sangat khawatir pada istrinya yang tampak pucat.