Winda langsung turun dari mobil sambil membawa Kela. Tapi Julia langsung mencegahnya agar dia saja yang mengendong anak perempuan itu. Tanpa berkata lagi Winda langsung berjalan. Sedangkan pak Udin menyiapkan kereta kembar dan membantu Julia untuk mendorong kembar.
Winda sangat emosi. Padahal dia jelas melihat kalau mobil Seno ada di halaman rumah mereka. Saat membuka pintu dengan perasaan menggebu-gebu, Winda langsung terkejut ketika mendengar siara petasan dan sorakan dari dalam.
Winda menatap ke depan, melihat momen itu dengan mematung.
"Selamat ulang tahun, selamat ulang tahun, selamat ulang tahun Winda, selamat ulang tahun. Panjang umurnya panjang umurnya,panjang umurnya serta mulia, serta mulia, serta mulia. Tiup lilinnya, tiup lilinya tiup lilinnya sekarang juga, sekarang juga, sekarang juga."