Seno melihat kalender yang terdapat di meja kerjanya yang super besar. Dia teringat kalau sebentar lagi Winda berulang tahun ke yang dua puluh tujuh tahun. Seno merutuki dirinya sendiri, beruntung itu masih tersisa dua hari lagi.
"Bisa-bisanya gue lupa sama ulang tahun Winda." Seno berucap sendirian, "Buat kejutan apa ni ya?"
Seno pun tampak berpikir. Dia kemudian mencari referensi melalui internet. Beberapa saran sangat disukai oleh Seno tetapi dia memikirkan kembar.
Seno menatap layar laptopnya, "Memberi kejutan di tempat yang indah. Kemudian—Argh. Mana bisa kalau pergi berduaan sama Winda. Kembar gimana?"
Seno kemudian menelfon temannya yang ada di Amerika. Tidak terlalu dekat, tapi Seno tahu betul kalau temannya itu sangat ahli dalam memberikan kejutan untuk para wanita.
***
Saat pulang ke rumah Seno melihat Winda yang sedang tertidur pulas. Semenjak Winda hamil lagi Seno sangat pengertian. Melihat istrinya tidur seharian pun Seno tidak marah sama sekali atau merajuk.
