Malam itu juga, karena Winda sedang sakit. Kembar tidur bersama bik Tura sedangkan Seno mengurus Winda yang terus mual-mual mengerihkan. Tubuh wanita itu semakin terasa lemas dengan keringat yang sudah membanjiri tubuhnya. Padahal kamar mereka sudah menggunakan AC.
"Kita ke rumah sakit aja yuk." Pinta Seno karena kondisi sang istri yang sudah sangat lemah.
"Enggak mau. Aku gak mau ke rumah sakit takutnya malah suruh dirawat. Besok aja kita periksa bener apaa enggak aku hamil tapi semoga aja enggak." Balas Winda dengan lemah.
"Kenapa sih kamu takut banget hamil? Kita gak kekurangan uang. Bahkan aku bisa hidupin anak cucu kita sampe tujuh turunan dengan harta aku sekarang. Plis kamu gak usah takut hamil."
"Bukan itu yang aku takutin. Tapi kembar, mereka masih kecil tapi udah mau punya adek lagi. Gak bisa bayangin gimana kecewanya mereka nanti. Pasti kasih sayang kita bakal kebagi, yakin aku!"