Keesokan harinya Winda sangat sibuk karena mempersiapkan semua makanan indonesia bersama pelayannya. Walau, Winda hanya mengatur tapi dia cukup lelah. Apalagi memasak rendang membutuhkan waktu berjam-jam.
"Bik, itu buat kuah sotonya jangan yang manis banget ya. Saya rasa kok agak kemanisan banget." Ucap Winda.
"Baik, Non."
"Terus itu lagi, kerupuknya jangan taruh di toples itu. Jelek banget, taruh di toples baru yang kemarin aku beli." Lanjut Winda lagi, "Sama semangkanya di potong sekalian kulitnya, disusun yang rapi. Jangan kek begitu nyusunnya."
"Iya, Non."
Winda sangat cerewet semenjak menjadi ibu-ibu. Bik Ijah pun merasakan kalau wanita itu sekarang sedikit cerewet karena mungkin jiwa ibu-ibunya sudah keluar.
"Bik, Tolong dong meja makan diberesin lagi. Masa kotor banget gitu sih." Ucap Winda pada bik Tura.
"Tadi tu udah dibersiin, Non. Cuma yaudah saya bersiin lagi aja."
"Hm."