Seno malah semakin bermanja-manja dengan Winda di depan sang mama. Julia rasanya ingin mual ketika melihat bayi besar itu terus merengek pada istrinya. Kedua anak kembar mereka hanya diam melihat sang papa yang layaknya bayi.
"Gak malu apa diliatin anak kamu itu, Seno!" Tegur Julia pada anaknya.
"Mereka udah biasa kok ngeliat keromantisan papa sama mamanya. Udah jadi makanan sehari-hari buat mereka." Ucap Seno santai.
Winda menghela napas. Dia sebenarnya malu pada Julia, cuma mau bagaimana lagi. Disatu sisi Winda sangat khawatir pada suaminya sehingga menurut apa yang ingin dilakukan sang suami.
"Aku mau makan lagi." Ucao Seno pada Winda.
"Iya, sebentar ya aku ambilin dulu."
"Gak mau kamu yang ambilin. Tapi pelayan aja, kamu yang suapin aku aja."
"Oh oke. Biar aku bilang sama pelayan yang lain buat ambilin nasi kamu." Winda menekan tombol di sebelah nakas, dan tak lama seorang pelayan datang ke kamar mereka.