Jenaka—papa Mirna semakin yakin untuk mewariskan semuan hartanya pada sang anak. Pasalnya Jenaka merasa sangat puas denga hasil kerja keras Mirna yang sering mendapata pujian dari berbagai orang. Belum lagi, dengan pendapatan perusahaan yang semakin melambung tinggi.
Saat ini tidak ada lagi wajah ketus Jenaka pada Mirna. Adanya senyum cerah dan kebahagiaan di rumah mereka. Mirna pun sungguh sangat senang karena akhirnya papanya tidak marah lagi padanya.
"Mirna, udah ada pacar belum, Ma?" Tanya Jenaka pada ibu Mirna.
"Belum kayaknya, Pa. Mirna masih nangisin Seno mulu bosen mama."
"Kok ya gak move on move on gitu loh. Istri Seno bahkan udah mau melahirkan kan?"
"Loh, papa kok tau?"
Jenaka menghela napas, "Ya jelas tau. Sekarang kan Seno jadi buah bibir dikalangan pembisnis. Kehidupan pribadinya juga banyak disukai orang dan dicari-cari. Padahal kan itu semua privasi. Makanya anak itu pindah ke Inggris sementara."