Mobil Alvin akhirnya sampai di depan rumah Alifia yang tidak jauh dari jalan. Di seberang jalan itu tampak ramai para muda mudi yang singgah di sebuah warung. Terlihatnya saja begitu. Alvin memperhatikan sebelum turun, heran karena banyak sekali pengunjung yang usianya bisa dikisar.
"Kamu mau mampir ke sana?" tanya Alifia sambil tersenyum usil.
Alvin menoleh. "Itu tempat apa?" tanyanya.
"Apa yang kamu pikirkan tentang itu?" Alifia justu balik bertanya.
"Hm. Café? Itu seperti warung dari luar, tapi di dalamnya bar," katanya menjelasnya.
Alifia tertawa mendengar jawaban Alvin membuat pria itu menatapnya heran.
"Apa yang lucu?" tanyanya.
"Tidak ada. Kamu memang peka, Vin," balas Alifia. "Benar, itu bar. Jam segini biasanya ramai, tapi mereka membatasinya sampai jam Sembilan untuk yang datang, setelah itu tidak terima pengunjung lagi karena di tutup." Dia menjelasnya.
Mengalihkan lagi perhatiannya ke depan warung itu, Alvin menganggukkan kepalanya paham.