Malam mulai beranjak saat Seira baru ssajaa sampaai di depan rumaahnya bersamaa Alvin dan juga Alifiaa. Mereka mengantarnya pulang.
"Masuklah dulu, Vin. Mam bilang kaangen," kata Seira sebelum turun dari mobil Alvin.
Pria itu terdiam, berpikir apa yang harus dia lakukan, menyapa wanita yang telah dia anggap ibu sendiri atau tidaak dan mengulurnya besok.
"Baiklah. Aku akan menyapanyaa juga. Lagian, sama - sama kangen," balasnya.
Seira tersenyum dan mengangguk. Dia kemudian melirik Alifia yang duduk di belakang mereka.
"Kamu juga ya, Fia. Temui Mama aku dulu," ajak Seira paa gadis itu.
Tentu saja Aliffia ragu, "Bolehkah?" tanyanya.
"Kenapa tidak?" balas Seira sambil terkekeh geli. "Kamu udah jaadi bagian dari anaknya Mama sejak bertamu ke rumah. Jadi, ayo pergi. Mama pasti senang," jjelasnya.
Alifia menatap Alvin, dia mengangguk meyakinkannya.