Siang itu Arsyid termenung di tempatnya. Senyuman hadir menghiasi wajahnya. Dia sudah bersiap untuk kembali. Langit indah bumi London sepertinya akan dia rindukan. Meskipun pada awalnya tidak menyukai, tapi dia sudah terbiasa sekarang, dan cukup menyukainya.
"Aku akan keembali suatu saat nanti," katanya bergumam.
Tok! Tok! Tok!
tiga kali suara ketukan pintu menngaalihkan perhatian Arsyid. Randu muncul dari balik daun pintu.
"Turunlah jika kamu sudah siap," katanya mengingatkan.
Arsyid mengangguk, masih irit bicara dengan kakaknya itu meskipun dia sudah melihat secara langsung perubahan sang kakak yang kini dipercaya untuk meeruskan tugasnya, yang akan menjadi pemegang kendali perusahaan.
Randu meninggalkan sang adik setelah tersenyum padanya. Dia mulai memaklumi apa sang adik. Arsyid adalah satu- satunya yang berbeda dari empat bersaudara itu. Seseorang yang tidak terlalu berambisi tapi dapat dipercayai untuk menjaga hal- hal yang besar.
