Hening. Kehidupan hanya ada di luar, terdengar suara jangkrik yang nyaring sekali, meramaikan hujan yang reda mengguyur bumi. Angin tampak bertiup pelan, bahkan gemintang pun seolah berpesta di atas sana, ikut menghiasi malam yang sepi.
Napas keduanya teratur, tidak ada jarakm saling bersandar dengan kedua mata yang terpejam. Sepertinya kehangatan membuat keduanya larut dalam buaian hingga tertidur pulas dalam pelukan.
Dahinya mengernyit ketika sepasang telinganya menangkap dering dari benda pipih di atas meja. Wajahnya mengerut, sedikit terusik lalu sebelah tangannya meraba meja nakas yang tidak jauh dari sana lalu mengambil benda itu.
Sekilas melirik sebelahnya, sepasang mata indah itu terpejam, mengundang senyuman. Dering ponsel hilang membuatnya leluasa menatap wajah yang terpejam itu. Tanpa menggerakkan satu tangannya yang di gunakan sebagai bantalan, Alvin mengibak anak rambut yang jatuh menutupi wajah damai Alifia.
