Masih penasaran akan apa yang Arsyid katakan, dia ingin memastikannya tapi telepas dari itu, sekarang ini Alvin sedang ada di kelas, dan tentu saja tidak akan mudah untuknya sebab pasti akan segera kena damprat.
Berulang kali dia melihat jam di tangannya, ponsel, dan di dinding berharap waktu cepat berlalu karena bertahan di kelas saja hanya akan memakan waktu, terasa begitu lama sekali.
"Baik. Sekian untuk hari ini, sampai jumpa lagi. Dan bila ada yang belum kumpulkan tugas, bapak tunggu," ujar seorang dosen yang mengisi kelas Alvin.
"Ya."
Alvin sendiri masih sibuk dengan ponselnya, memeriksa agenda yang akan dia lakukan. Pengalihan itu tidaklah mudah, bukan? Pada akhirnya Alvin memilih membiarkannya saja, mengitung berbedaan waktu di sana dan di London. Pukul sepuluh, itu artinya di sana dini hari. Tapi tetap saja, mengingatnya akan rasa penasaran. Seira tidak memberitahunya.
