Jam menunjukkan pukul enam pagi saat Seira keluar dari kamarnya dan mendapati Alvin di ruang makan. Gadis itu sudah tampak rapi dan segar, sepertinya baru selesai mandi.
"Kau udah bangun lagi," sapa Alvin yang memperhatikan Seira mendekat.
Gadis itu mengangguk, "Yang lain masih tidur?" tanya Seira.
"Ya. Kebiasaanmu masih sama meskipun baru tidur jam satu tadi. Nggak ngantuk atau apa karena kamu bangun pasti tadi, jam lima paling telat," papar Alvin. Seira terkekeh mendengarnya Alvin mengenal dirinya cukup dalam.
Celana hitam yang sedikit longgar berbahan kain, baju terusan lengan panjang yang sepinggang serta rambut panjang yang digerai, Seira selalu berusaha tampil tertutup ketika bersama orang lain, dan hanya bebas saja ketika di rumahnya.
"Alifia mana?" tanya Seira.
Dahi Alvin mengerut, di depannya secangkir kopi masih mengepulkan asap. Pria itu menyandarkan punggungnya pada kursi.
"Dia gak ada di kamar?" tanya Alvin balik.