Apa pun yang terjadi, dia harus menghadapinya, bukan? Seira memberanikan diri untuk kembali ke kampus. Ada dua kelas yang harus dia ikuti hari ini. Kalau boleh jujur, dia cukup down begitu sampai dann turun dari mobilnya Arya.
"Tidak apa- apa, mereka hanya tidak tahu apa yang sesungguhnya telah terjadi. Nanti juga akan berlalu sendiri," bujuk hatinya mencoba menguatkan.
Dalfa merangkul Seira untuk meninggalkan para penggosip yang ternyata menyambutnya di halaman depan.
"Astaga. Gak tau malu banget, sih. Udah ngelakuin hal- hal tak senonoh masih berani datang ke kampus? Dih. Gedeg gue!" katanya lantang yang disahuti tawa oleh yang lainnya.
Langkah kaki Seira terhenti seketika yang membuat langkah Dalfa otomatis juga terhenti. Tatapan kedua gadis itu tertuju pada gadis itu. Busananya tampak bergaya dengan rambut di warnai cokelat. Dia mendekat pada Seira dengan kedua tangan terlipat di dada.