"Maaf sudah merepotkan kalian. Tapi aku merasa lega setelah mengatakannya," ungkap Seira.
"Syukurlah kalau begitu. Aku ikut lega juga. Namun, Ra, jika kamu tidak merasakan sakit di bagian itu, artinya dia tidak melakukan apa- apa padamu," kata Alifia.
"Bagaimana bisa? Si bring**k itu sudah membuat Seira tak berdaya seperti itu bagaimana mungkin tidak melakukan apa- apa," timpal Alvin emosi.
Kedua wanita itu menatapnya. Lalu kembali saling tatap. Mereka lebih tahu daripada Alvin.
"Kamu ingatkan soal pelajaran itu? Normalnya seseorang yang ternoda akan merasakan sakit di area itu serta ada bekas darah … ah, darah!" Alifia berseru. Dia segera beranjak dari duduknya dan memeriksa seprai. Dia mengamatinya beberapa saat lamanya.
"Kenapa Fia?" Seira bertanya. Sepertinya dia paham apa yang dilakukan Alifia.
"Kamu tidur di kasur ini, bukan?" tanya Alifia.
"Ya, di situ. Tapi …."
