Mengerjapkan kedua matanya, Seira membuka perlahan. Dia melirik sekitarnya, tidak ada siapapun, dan diam beberapa saat lamanya. Dia sadar sedang ada di mana sekarang. Mendudukan tubuhnya, Seira memejamkan mata beberapa saat sampai sesuatu menggelitik hidungnya.
"Ini benar rumah Alvin. Tapi, kenapa ada yang masak?" gumam Seira ketika aroma masakan dari arah dapur menggelitik hidungnya. "Ah. apakah itu Alifia?" tanyanya ketika akhirnya ingat kalau ada gadis itu.
Menyibak selimut yang menutupi setengah tubuhnya, Seira menurunkan kakinya menjejak lantai. Dia bergerak membuka pintu mengikuti araha aroma yang begitu itu pintu terbuka.