Entah apa yang harus di tunjukan Alifia sebagai ekspresi keterkejutannya atas sebuah pilihan yang diberikan Seira yang baginya terlalu berharap.
Menelan ludah susah payah, Alifa melirk Seira yang mengungkapn sebuah pilihan yang Seira berikan. Itu baru andainya dalam benak.
Anggkukan Seira membenarkannya membuat mata Asri berkaca- kaca, wanita itu penuh kasih sayang sehingga gampang sekali terenyuh apalagi menyangkut kehidupan orang lain, betapa malangnya membuat nuraninya yang hangat ingin merengkuh.
"Astaga. Kasihan sekali anakku," ucap Asri.
Kedua orang itu mengangguk setuju, kasihan sekali Alifia yang tumbuh dengan baik dari kesakitannya.
"Makanya dari itu keinginan Mama buatjadiin dia mantu lebih besar," kata Asri yang membuat mata Seira melotot. Tapi Alvin setuju saja lagi pula, toh kakaknya Seira pasti akan menjaga gadis itu dengan baik.
"Mama, ih." Seira menolak keras. "Jadiin aja dia adikku, jangan ipar. Kalau istrinya dia boleh aja," tunjuk Seira pada Alvin.