Walaupun merasa lelah, Seira masih belum bisa memejamkan matanya. Alvin dan Arsyid tidak lagi satu kamar dengan Seira dan Alifia. Karena kondisi Alifia tampak baik- baik saja, jadi mereka tidur di kamar yang berbeda.
Rembulan di atas sana tampak indah sekali bertengger manis, menyebarkan cahayanya ke seluruh tempat.
Jam menunjukan pukul tengah malam, tapi kantuk tak juga hinggap pada diri Seira. Gadis itu memutuskan berdiri di dekat jendela yang tirainya tersbak sedikit, menampilkan pemandangan indah kota. Pikirannya melayang, jauh sekali, membuatnya merasa seolah akan kehilangan.
Sementara itu di belakangnya, Alifia berbaring di kasur. Gadis itu sempat terlelap karena kantuk yang hinggap tapi terbangun tak lama kemudian. Dia mendapati Seira melamun di dekat jendela. Tidak berniat untuk menegurnya, Alifia masih di tempatnya, ikut masuk dalam pikirannya soal apa yang akan mereka lakukan sekarang.