"Kamu tidurlah, Ra," kata Arsyid seteelah mereka cukup lama terdiam.
Seira mengangkat kepalanya, mengangguk kecil. Dia lelah, ditambah dengan apa yang Alvin sampaikan soal Alifia, dia jadi khawatir.
"Tapi, kalian, bisakah tinggal di sini?" tanya gadis itu yang membuat Alvin dan Arsyid menatapnya. "Aku khawatir bila terjadi sesuatu lagi, aku tidak bisa menanganinya. Aku pikir, Alifia masih butuh seseorang lagi, dan mungkin itu kamu, Alvin," katanya.
Mata Alvin mengerjap mendengar apa yang Seira katakan. Dia menatap Arsyid yang juga menatapnya, pria itu mengangguk kecil.
"Kalian berdua, jangan satu- satu," tegas Seira sebelum mereka membuat keputusan.
"Tapi …."
"Nggak ada penolan. Kumohon, temanilah," pinta gadis itu memelas.
Bertatapan lagi, Alvin dan Arsyid harus membuat keputusan, dan pada akhirnya mereka mengangguk.
"Baiklah." Putus Alvin. Seira tersenyum, membuang napas lega.