"Aku tidak tahu itu. Dari yang aku lihat, dia tampak tidak mengalami apa- apa. namun ternyata, di balik senyumnya itu dia menyimpan sebuah bom watku. Aku gak bisa membayangkannya," aku Alvin sambil menundukan wajahnya.
Seira mengangguk, membenarkan apa yang Alvin karakan.
"Aku pun, pada awalnya begitu. Tapi setelah mengenalnya, dia punya sisi gelap yang harus di simpan. Namun, aku pernah bertanya padanya," kata Seira menggantung.
"Tanya soal apa?" Alvin melirik Seira.