Mereka saling tatap. Dari teman sekelas Seira sudah tentu tidak ada yang tahu maka pusat perhatiannya pada Meri.
"Kok gue, sih?" tanyanya tidak terima.
"Ya, siapa lagi kalo bukan kamu?" balas Arya.
"Ada Marina, Alvin sama Seira. Lagian, ngapa lo nanya si muka dua? Jangan- jangan lo kecantol?" tuduhnya.
Semua perhatian tertuju pada Arya membuat pria itu jadi salah tingkah karenanya. Tatapan itu hanya bertanya.
"Ngaco aja lu, Mer!" Arya menepis tegas.
"Lantas?"
"Ya pengen tau aja kenapa kalian nyebut dia muka dua? Lagi kalo boleh jujur, dia cukup manis," akunya dengan senyum jahil di wajah.
"Huek! Lo pasti dah gila deh, Arya!" balas Meri sarkas.
"Ye, kan Cuma jujur. Lagi pula apa salahnya jujur coba?" balas Arya tak mau kalah membela.
"Ya gak salah, sih. Aku akui juga, Amila itu manis. Tapi jangan terkecoh dengan tampang manisnya itu. Dia punya sisi lain kepribadian. Makanya di juluki muka dua," jelas Marina.