Alvin paham dengan apa yang dikatakan Seira. Tapi bagaimanapun, tidak ada yang bisa mengubah perasaan seseorang, bukan? Alvin juga tahu kalau Seira bukanlah seseorang yang suka memperlihatkan kebaikannya apalagi mendapat pujian. Dia melakukan itu bukan karena ingin dipuji dan disanjung oleh orang lain. tidak sekalipun. Apa yang dia lakukan adalah murni atas keinginannya sendiri, atas dasar hatinya untuk bergerak, dan peduli.
"Aku tahu, Ra. Tapi, kita nggak bisa membuat orang lain untuk paham apa yang kita mau, bukan?" kata Alvin.
Seira mengangguk. Dia tentu tahu. Maka dari itu memilih diam saja, membiarkan pikirannya reda sendiri dan hatinya tenang.
"Aku hanya, rasanya sayang sekali jika kebaikanku justru melukai. Kamu tahu, itu menyakitkan," ungkap Seira menerawangkan pandangannya.
Gadis itu menarik napas panjang. Kembali memusatkan perhatian ke depan, jalanan yang tampak ramai kendaraan. Hatinya masih belum tenang setelah mengetahui hal yang tidak enak di dengar.
