Mobil berjalan lambat, tersendat oleh kemacetan. Dengan tatapan yang tertuju keluar jendela, Seira masih termenung. Pikirannya kacau, ada begitu banyak hal yang masuk dalam benaknya, berputar, menjadi pertanyaan beruntun yang tak bisa ditebaknya.
Dia hanya melamun, larut dalam kesendirian yang membiarkan pertanyaan demi pertanyaan itu seliweran dalam otaknya. Entah apa yang akan dia lakukan. Tapi sepertinya Seira mulai peka atas apa yang menimpanya.
Di mulai dari serempetan mobil, reaksi trauma, dan kali ini pot bunga. Apakah itu memang ada hal terselubung yang tidak diketahui olehnya? Seira sungguh kebingungan tapi dia tidak bisa bertanya pada Alvin yang mungkin mengetahui banyak hal. Dia hanya menutupkan matanya, membiarkan Alvin sendiri fokus pada jalanan sebab dia memang sedikit lelah.
"Apa yang kamu pikirkan, Ra?" tegur Alvin.
Seira tak menoleh. "hanya beberapa pertanyaan saja," akunya. Sepertinya Seira sedang dalam mode termenung sendirian.