"Kamu sudah bertahan Ra." Alvin mengusap punggung Seira untuk menenangkannya.
Seira masih menangis dalam diam. Hal terberat yang dia lalui sejauh ini adalah ini. Dia cukup benci tapi apa boleh buat, tidak bisa menghindari apa yang telah terjadi.
"Nggak apa- apa, kamu sudah melaluinya. Nggak apa- apa, menangislah sampai kamu merasa lebih baik." Lagi- Lagi Alvin menghiburnya. Tapi Seira tetap tak bersuara saat menangis. "Jangan ditahan, keluarkan saja, Ra," katanya khawatir.
Mendengar Alvin, Seira akhirnya menurut, meloloskan suara isak tangisnya dalam diam. Dia masih teringat akan hal itu, sulit untuk melupakannya dan sejauh ini dia bisa bertahan berkat kehadiran Alvin dan Arsyid. Seira lemah, sangat lemah. Dia hanya berusaha untuk bertahan dan menunjukan kepada orang lain bahwa dia baik- baik saja.