Saat mereka putus asa karena tidak tahu harus melakukan apa lagi, dan mungkin akan memberitahu orang tua Seira saja bila Alvin tidak menjawab panggilan dari mereka dengan nomor Seira. Mungkin mereka pikir Seira adalah prioritas bagi Alvin tapi rupanya tidak begitu juga. Kadang kala Alvin tidak menerima panggilan Seira meski gadis itu berulang kali menghubunginya.
Tatapan ketiganya tertuju pada ponsel yang masih berupaya menghubungi Alvin. Ini adalah panggilan ketiga kalinya kalau tidak berhasil maka mereka akan memberitahu orang tuanya saja, sama sekali tidak berpikir untuk membawanya ke rumah sakit terdekat.
Meri bahkan menggigit ujung kukunya putus asa menunggu. Marina pun sama penuh harap pada layar ponsel itu, apalagi Ria, matanya mulai berair. Sungguh Tuhan, mereka meminta dengan amat sangat. Dan ketika rasa putus asa itu mengungkung hati mereka dan membuat mereka pasrah, saat itulah tampilan layar ponsel berubah menjadi timer panggilan.