"Kamu mau makan bersama kami?" tawar Arya.
Semua perhatian tertuju padanya Arya yang menawarkan pada Armin.
"Bolehkah?" Armin balik bertanya.
"Tentu saja boleh, kenapa nggak?" Asti menjawab yang diiyakan oleh yang lainnya.
Armin menatap Seira. Seolah paham gadis itu tertawa dan mengangguk.
"Aku di sini, ya, sama Armin." Seira berkata pada yang lainnya.
Arya yang satu meja dengannya tadi mengangguk. "Boleh. Tetap aku yang traktir ya. jadi, makan saja apa yang ingin kalian makan," katanya. Seira mengangguk.
Dia kemudian beralih pada Dalfa yang terdiam di tempatnya. Tangan Seira terarah untuk menyentuh bahu gadis itu dan tersenyum kecil lalu mengangguk. Setidaknya rindu itu gugur dari tatapan berbinar Dalfa. Seira tahu itu. Tapi sayangnya, Armin adalah selebriti kampus yang penggemarnya melebihi Alvin. Pria dengan perawakan atletis dan ramah itu sering kali menjadi model iklan kampus mereka pantaslah pria itu jarang terlihat karena sibuk.