"Iya, Ma. Masih khawatir sama Alvin," aku Seira kepada ibunya dari sambungan telepon.
"Kamu yakin nggak apa- apa?" tanya wanita yang telah melahirkannya itu.
"Ya nggak, Ma. Aku baik saja, kok. Semua materi untuk ujian ada di laptop dan catatan ada di buku yang kubawa," terangnya.
"Baiklah kalau begitu. Jaga dirimu, ya, Ra." Ibunya berpesan.
"Tentu. Sampai jumpa Ma."
"Sampai jumpa. Selamat malam Ra."
"Iya, Ma."
"Oh ya, salam sama Alvin. Semoga lekas sembuh."
"Siap. Makasih."
"Ya sudah. Tutup teleponnya, ya."
"Iya Ma. Selamat malam."
"Malam."
Sambungan lalu terputus setelahnya. Seira membuang napasnya, lega setelah memberitahu ibunya. Memang tidak seharusnya, tapi dia sudah terbiasa menginap di rumah Alvin. Jarak kampus juga lebih dekat dari rumah Alvin ketimbang rumah orang tuanya. Tapi mungkin dia harus kembali ke rumahnya besok.
"Udah telepon Mama kamu?" Alvin datang langsung bertanya karena Seira tak terlihat memegang ponselnya.