Entah apa yang harus dijelaskan Arsyid pada Seira tapi mungkin dia harus memberikan alasan agar gadis itu tidak terlalu memikirkannya. Bagaimanapun, setidaknya dia harus memberitahu benar atau tidaknya kabar cutinya itu. Arsyid hanya tidak menyangka bahwa kabar itu akan dengan cepat terdengar oleh Seira. Padahal dia saja tidak memberitahu Alvin.
Meski begitu, ada perasaan hangat ketika melihat wajah cantik Seira terpampang di layar ponselnya. Dia yang sedang istirahat dan hendak makan siang kini urung kala dilihatnya gadis itu.
Pada awalnya Arsyid yang tengah sibuk tadi jadi mengabaikan panggilan masuk sekalipun dari Alvin. Pekerjaannya terlalu tanggung bila ditinggalkan begitu saja. hanya tinggal beberapa saja. Sampai dua panggilan masuk tak terjawab, Arsyid tetap fokus menyelesaikan laporannya yang dia buat sendiri. Dan begitu selesai, sempat dia terdiam lama untuk merilekskan ototnya yang kaku akibat terlalu fokus.