Mereka memutuskan untuk bersiap. Seira yang banyak bergerak, melipat selimut dan memasukkannya ke kamar. Setelah itu dia membuat sarapan. Seira melarang Alvin untuk melakukan banyak hal selain yang ringan saja. dia juga berolahraga serta bersiap lebih dulu sementara Seira menyiapkan makanan.
Gadis itu bisa jadi istri idaman karena begitu rajin. Dilihat dari bagaimana dia tidur dan bangun, melakukan aktivitas harian dan banyak lagi secara mandiri.
" Roti panggang, telur orak – arik, dan susu," gumam Seira menghitung menu sarapan yang dibuatnya. Dia tersenyum puas melihat hasilnya.
" Wah, terima kasih, Sei untuk sarapannya," kata Alvin yang baru datang.
Senyum Seira hadir lantas mengangguk. " Duduklah. Ayo sarapan. Aku akan memberimu vitamin karena nggak bisa minum obat itu. Kalau diminum, mungkin kamu bakal nyenyak di kelas," jelasnya sambil terkekeh.