Matahari mulai muncul di ufuk barat setelah fajar menyingsing. Perhatian Seira tertuju pada jendela yang meloloskan sinar dari luar hangat sang surya dari sana.
"Kita terlalu asyik ngobrol sampai lupa kalau sudah pagi," katanya.
Mendengarnya, Alvin ikut melihat ke arah jendela.
"Kapan lagi kita bisa mengobrol seperti ini?" Alvin menanggapi dan Seira mengangguk.
"Ya. Tapi kita harus segera bersiap agar tidak terlalu siang," katanya. "Oh ya, kamu ke kampus?" tanya Seira pada Alvin yang mulai bergerak turun dari sofa.
"Hm. Ya. aku ke kampus hari ini," jawab Alvin. "Kenapa?" tanyanya kembali.
"Nggak apa – apa, sih. Tapi kamu yakin nggak apa – apa?" Seira hanya ingin memastikan sebab dia khawatir pada Alvin yang belum sepenuhnya pulih dari sakitnya.
Tentu saja masih ada sisa, mungkin. Alvin masih harus istirahat tapi dia banyak urusan di kampus.
" Aku baik saja, Seira, jadi jangan khawatir sama aku."