Selesai sudah menyantap makan malam itu. Seira segera memberikan obat pada Alvin agar sakitnya tidak parah.
" Minumlah dulu obatnya, Alvin, setelah ini boleh tidur, " kata Seira.
Dia memberikan dua butir obat sesuai aturan dosis yang tertera. Alvin menerimanya lalu meminumnya kemudian. Dia sebenarnya tidak suka dengan obat. Tapi melihat Seira yang sudah merawatnya, bahkan menyiapkan makan malam, Alvin menghargainya agar dia bisa pulih.
" Tunggulah di situ, kamu istirahat, aku akan mereskan ini dulu, " ujar Seira sambil menggerakan tangannya.
" Baiklah. Maaf, kamu jadi kerja malam – malam, " balas Alvin.
Seira tertawa mendengarnya. " Nggak apa – apa. kamu sakit, jadi aku bantu. Kalau kamu sehat, nggak bakal deh kerjain ini, " terang Seira bercanda.
Alvin tertawa karenanya. Dia tahu Seira tidak mungkin begitu. Gadis itu paling tidak tahan dengan sesuatu yang berantakan atau diam saja, dia pasti gerak bahkan tanpa di minta sekalipun.
