Pagi ini semua sudah bangun dan bersiap untuk pergi ke balai desa. Mereka tidak mau membuang waktu untuk pemakaman ulang. Makan pagi pun dengan hening. Tidak ada pembicaraan sama sekali, setelah selesai Dino dan lainnya menjumpai mang Jupri untuk meminta saran kembali.
"Mang, bagaimana? Apa yang kita lakukan sekarang apa kita harus membawa dengan mobil lagi atau apa?" tanya Dino.
Mang Jupri meminum kopinya perlahan. Ian dan Paijo menatap mang Jupri lekat. Di saat seperti ini si mang Jupri bisa minum kopi.
"Kita telpon Pak Camat dan pak Ustad biar mereka ke sini dengan warga. Kita buat warga membawa jasadnya. Sebentar dulu." Mang Jupri mencari ponsel dan mencari nama kedua orang yang dia maksud.
"Dino, jika kita tidak punya Mang Jupri yang dekat sama desa ini, bisa-bisa kita digebukin sama warga, tahu sendiri kan, warga sini kompak untuk masalah itu," ucap Ian pada Dino.