Deka melihat Narsih yang tidak juga menyahut apapun yang dia katakan oleh dirinya, apa dia tidak mau memaafkan dia, atau malah ingin membunuhnya.
"Bram, sudah ingin membunuhmu, tapi dia tidak akan bisa, karena dia akan perlahan menemukan ajalnya, aku hanya menunggu dia dan sahabatnya itu mendapatkan karmanya, aku tidak akan pernah memaafkan kalian, tapi aku tidak melarang kalian untuk mengakui kesalahan kalian, aku tidak membunuh kamu karena anakmu yang masih membutuhkanmu, aku hanya butuh pengakuanmu, untuk maaf itu akan terlihat dengan sendirinya," jawab Narsih dengan wajah datarnya.
"Dia sudah memaafkan kamu, dan kamu tahu kan maksudnya apa, dia hanya mau kamu mengakui kesalahan kamu, apa kamu siap apapun konsekuensinya?" tanya Ian ke Deka.