"Ayo kita pergi, nanti kita tidak tahu kemana dia perginya, " Ucap Ian yang sudah duduk di mobil menunggu mang Jupri datang.
Dino berjalan menuju mobil, dia sudah siap dan duduk di sebelah Toni. Mang Dadang melihat jam tangan, jarak dari sini ke rumah Bram tidak begitu jauh, tapi kalau jalan kaki tetap saja jauh pikirnya.
"Aku rasa kita harus menunggu lebih lama lagi, karena bisa saja Bram sudah di rumah," Ucap mang Dadang.
"Mana mungkin mang, kan dia kerja, paling pulang dari rumah sahabatnya dia langsung ke kantor." Ian tidak percaya kalau Bram di rumah.
"Tadi katanya dia pergi dengan Nona, bisa saja dia sudah balik dan Nona bertanya dengan mang Jupri panjang lebar, tahu sendiri kan gimana gimana Nona, banyak tanya hingga kita sulit untuk menjawabnya." Mang Dadang mengatakan apa yang sebenarnya.
"Iya juga ya, Nona saja di tanya. Dia mah orangnya kalau belum puas pasti bertanya tentang semua yang menurut dia kurang pas," Sambung Dino kepada Ian.